Jalan Raya Jogja - Solo
Km 16, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia.
Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangunannya yang langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya tak tertandingi.
Candi Prambanan adalah
bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan
dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5
meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya,
menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari
pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
![]() |
candi Prambanan, Yogyakarta |
Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Ada sebuah legenda yang
selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama
Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang
meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu
hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat
api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat
membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena
merasa dicurangi.
Candi Prambanan
memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa.
Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga
candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping
yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan
Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan
4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa
yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah
ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain
masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha
(putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang
dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang
terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan
yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah
selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca
Brahma.
Candi pendamping yang
cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini
menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda.
Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas,
berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang.
Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti
'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi
Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda
bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat)
dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).
Kemampuan menyelamatkan
itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk
berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon,
pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain
yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan
sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda
dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga memiliki
relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip
dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang
menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon
kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon
Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para
ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola
lingkungannya.
Sama seperti sosok
Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia,
Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa
ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk
pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon
kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka
kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah
mendunia.
Nah, masih banyak lagi
yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya
lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi.
Dengan transportasi umum : Berangkat dari Malioboro , mengambil Trans Jogja jalur 1A atau 1B dan turun di Pasar Prambanan halte bus . Dari sana , menyeberang jalan dan berjalan ke utara .Dengan kendaraan pribadi : Berangkat dari Yogya , mengambil rute ke Solo dengan melewati Ring Road Utara . Pada akhir jalan lingkar , belok kiri dan terus terjadi timur . Anda akan menemukan candi di sisi kiri jalan setelah 20-30 menit berkendara .
Dengan transportasi umum : Berangkat dari Malioboro , mengambil Trans Jogja jalur 1A atau 1B dan turun di Pasar Prambanan halte bus . Dari sana , menyeberang jalan dan berjalan ke utara .Dengan kendaraan pribadi : Berangkat dari Yogya , mengambil rute ke Solo dengan melewati Ring Road Utara . Pada akhir jalan lingkar , belok kiri dan terus terjadi timur . Anda akan menemukan candi di sisi kiri jalan setelah 20-30 menit berkendara .
Wisatawan Domestik/Nusantara
A.Umum (Umur 6 Tahun Keatas per Orang)
• Candi Borobudur : Rp. 30.000,-
• Candi Prambanan : Rp. 30.000,-
• Ratu Boko : Rp. 25.000,-
A.Umum (Umur 6 Tahun Keatas per Orang)
• Candi Borobudur : Rp. 30.000,-
• Candi Prambanan : Rp. 30.000,-
• Ratu Boko : Rp. 25.000,-
B.Anak-anak (Umur Dibawah 6 Tahun) & Rombongan Pelajar/Mahasiswa
• Candi Borobudur : Rp. 12.500,-
• Candi Prambanan : Rp. 12.500,-
• Ratu Boko : Rp. 10.000,-
• Candi Borobudur : Rp. 12.500,-
• Candi Prambanan : Rp. 12.500,-
• Ratu Boko : Rp. 10.000,-